Ancaman Kejahatan Digital

Ancaman Kejahatan Digital Mengintai, Bank Nagari Himbau Nasabah untuk Tingkatkan Keamanan

Ancaman Kejahatan Digital Mengintai, Bank Nagari Himbau Nasabah untuk Tingkatkan Keamanan
Ancaman Kejahatan Digital Mengintai, Bank Nagari Himbau Nasabah untuk Tingkatkan Keamanan

Jakarta - Bank Nagari kembali mengingatkan para nasabahnya tentang pentingnya kewaspadaan dan kehati-hatian terhadap berbagai modus kejahatan perbankan digital yang kian marak. Modus kejahatan seperti social engineering (soceng), phishing, dan skimming menjadi ancaman yang seringkali menargetkan data pribadi nasabah dengan tujuan untuk mengakses rekening mereka secara ilegal.

Direktur Keuangan Bank Nagari, Roni Edrian, bersama Pemimpin Divisi Sekretaris Perusahaan, Tasman, dan Humas Bank Nagari, Affino Stephie, menyatakan bahwa para pelaku kejahatan siber semakin canggih dalam melakukan aksinya. Bahkan, tidak jarang mereka menggunakan nama Bank Nagari untuk menipu nasabah, Jumat, 14 Februari 2025.

“Kewaspadaan dan pengetahuan tentang keamanan digital menjadi sangat penting seiring semakin pintarnya pelaku kejahatan siber saat ini. Mereka bahkan tidak segan untuk mengatasnamakan Bank Nagari dalam menjalankan aksinya,” ujar Roni Edrian.

Keamanan nasabah dalam melakukan transaksi digital menjadi perhatian utama Bank Nagari. Roni menegaskan bahwa Bank Nagari tidak pernah meminta nasabah untuk memberikan data pribadi mereka melalui media seperti telepon, WhatsApp, atau metode lainnya. Lebih lanjut, pihaknya juga tidak memberikan barcode untuk pengisian link pemenang Undian Sikoci Berhadiah. Para pemenang akan langsung dihubungi oleh kantor cabang terdekat dan diumumkan melalui media cetak serta elektronik resmi Bank Nagari.

"Banyak cara yang para penipu gunakan, mulai dari sambungan telepon, WhatsApp, hingga scan barcode dan QRIS. Nasabah harus segera memverifikasi jika ada informasi yang mengatasnamakan Bank Nagari dan terkesan mencurigakan," tegas Roni.

Bagi nasabah yang menjadi korban atau merasa menjadi target percobaan kejahatan digital, Bank Nagari merekomendasikan beberapa langkah awal. Pertama, nasabah disarankan untuk segera mendatangi kantor Bank Nagari terdekat guna melakukan pemblokiran rekening agar tidak disalahgunakan. Langkah selanjutnya adalah mengganti password aplikasi perbankan, melakukan reset pada perangkat, dan memasang antivirus di laptop atau smartphone yang digunakan. Menghentikan layanan e-channel lainnya pada perangkat yang dicurigai berpotensi telah disusupi merupakan tindakan pencegahan penting lainnya.

"Semakin cepat nasabah melaporkan insiden yang mengalami, semakin besar peluang untuk mencegah kerugian lebih lanjut. Tindakan cepat sangatlah penting," tambah Roni.

Untuk mencegah terjadinya kejahatan perbankan digital, Bank Nagari memberikan beberapa imbauan dan tips bagi nasabah. Nasabah diingatkan untuk selalu mengunduh aplikasi resmi Bank Nagari hanya melalui Play Store dan App Store. Selain itu, memastikan semua transaksi dilakukan melalui website resmi Bank Nagari adalah langkah penting dalam menghindari penipuan.

“Nasabah harus ekstra hati-hati dengan tautan mencurigakan atau file APK yang dikirim melalui aplikasi pesan seperti WhatsApp dan email. Pastikan transaksi keuangan dilakukan di alamat website resmi Bank Nagari,” sambungnya.

Selain itu, nasabah diharapkan tidak menyimpan user ID dan password perbankan di web browser yang dapat diakses oleh orang lain. Pembagian data pribadi seperti PIN, OTP, username, atau password kepada pihak yang mengaku dari Bank Nagari juga tidak boleh dilakukan.

Menjaga perangkat yang digunakan untuk transaksi keuangan juga tidak kalah penting. Membersihkan cache dan data secara berkala dapat mencegah penyalahgunaan data oleh pihak tidak bertanggung jawab.

Melalui berbagai upaya pengingat dan edukasi ini, Bank Nagari berharap nasabah bisa meningkatkan pengamanan terhadap data pribadi mereka dan melakukan transaksi digital dengan lebih aman. Bank Nagari juga menyediakan layanan Nagari Call di nomor 150234 yang siap menerima laporan dan pertanyaan nasabah terkait keamanan digital setiap saat. Dengan kolaborasi dan kewaspadaan, diharapkan nasabah bisa terhindar dari jebakan kejahatan siber yang semakin kompleks.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index