Erick Thohir

PSSI Tingkatkan Pendanaan dari Sektor Swasta hingga 70% Menurut Erick Thohir

PSSI Tingkatkan Pendanaan dari Sektor Swasta hingga 70% Menurut Erick Thohir

JAKARTA - Pada konferensi pers yang berlangsung di GBK Arena, Jakarta, Sabtu 22 Februari 2025, Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), Erick Thohir, memberikan pernyataan penting terkait sumber pendanaan federasi sepak bola nasional. Dalam pernyataannya, Erick menegaskan bahwa sekitar 70% dari total pendanaan PSSI kini berasal dari sektor swasta. Hal ini menandakan langkah progresif PSSI dalam menggalang dana demi pengembangan sepak bola Indonesia yang lebih maju dan mandiri.

Sebagai upaya menyesuaikan diri dengan kebijakan efisiensi anggaran yang dicanangkan oleh pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, PSSI melakukan beberapa perubahan dalam strategi pendanaan. Erick Thohir menyebutkan, "Kami di PSSI benar-benar berupaya mengembangkan pendanaan dari pihak swasta. Hari ini saya baru saja menandatangani kesepakatan dengan VinFast. Itu menambah pemasukan kami. Saat ini, hampir 70% program PSSI dibiayai oleh sektor swasta."

Keputusan ini diambil sebagai jawaban atas tantangan yang dihadapi federasi dalam memenuhi berbagai kebutuhan pembiayaan. Dengan dukungan kuat dari sektor swasta, PSSI berharap untuk meningkatkan kualitas sepak bola nasional baik di tingkat domestik maupun internasional. Dalam beberapa tahun terakhir, kontribusi dari pemerintah mengalami penurunan karena adanya alokasi anggaran yang lebih efisien untuk berbagai sektor lainnya.

Erick Thohir menyampaikan rasa terima kasihnya kepada seluruh pihak swasta yang turut berpartisipasi dalam pengembangan sepak bola di Indonesia. "Kami sangat mengapresiasi dukungan dari semua mitra kami di sektor swasta. Tanpa dukungan mereka, tidak mungkin kami bisa mencapai target-target kami. Pendanaan ini krusial untuk pembangunan infrastruktur, pembinaan pemain muda, hingga pendanaan kegiatan internasional," tambah Erick.

VinFast, perusahaan otomotif asal Vietnam, menjadi salah satu contoh mitra swasta yang baru saja menjalin kerja sama dengan PSSI. Kerja sama ini menjadi tonggak penting yang diharapkan dapat mendorong perkembangan dan popularitas sepak bola Indonesia di kancah internasional. Melalui kemitraan ini, VinFast akan memberikan dukungan finansial serta bantuan dalam hal promosi dan teknologi, yang diharapkan dapat meningkatkan profesionalisme manajemen liga dan klub-klub sepak bola nasional.

Erick juga menyoroti pentingnya transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan dana yang diterima. Menurutnya, langkah ini penting untuk memastikan bahwa setiap rupiah yang masuk benar-benar digunakan untuk kemajuan sepak bola nasional. Dalam hal ini, PSSI telah memperketat sistem audit internal dan eksternal, guna memastikan penggunaan dana sesuai dengan perencanaan dan tujuan yang telah ditetapkan.

"Kami sadar bahwa setiap dana yang kami terima dari sektor swasta harus dikelola dengan transparan dan akuntabel. Kami tidak hanya berfokus pada penambahan pendanaan, tetapi juga pada pengelolaan yang baik dan bertanggung jawab," ucap Ketua Umum PSSI tersebut.

Berbicara mengenai tantangan yang dihadapi, Erick mengakui bahwa meskipun pendanaan dari sektor swasta meningkat, PSSI masih harus menghadapi sejumlah kendala, di antaranya berkaitan dengan birokrasi dan regulasi yang cukup kompleks. Namun, dia optimis bisa mengatasi hambatan tersebut dengan kerja sama dan komunikasi yang baik antara PSSI, pemerintah, serta para sponsor.

Melihat perkembangan ini, banyak pihak yang optimis bahwa sepak bola Indonesia akan mengalami kemajuan signifikan dalam waktu dekat. Dengan dukungan finansial yang kuat dari sektor swasta, PSSI dapat fokus pada program-program strategis, seperti pembinaan usia muda, peningkatan kualitas liga domestik, hingga memperkuat tim nasional di berbagai ajang internasional.

Sebagai penutup, Erick Thohir mengajak lebih banyak perusahaan swasta untuk ikut berpartisipasi dalam memajukan sepak bola nasional. "PSSI terbuka untuk berbagai bentuk kolaborasi dan kemitraan yang saling menguntungkan. Kami percaya, dengan dukungan yang lebih dari sektor swasta, kita dapat mewujudkan impian menjadi salah satu kekuatan sepak bola yang dihormati di Asia dan dunia," tutupnya dengan penuh semangat.

Dengan demikian, strategi PSSI yang kini mengandalkan 70% pendanaannya dari sektor swasta dapat menjadi contoh sukses bagi federasi olahraga lainnya di Indonesia. Keberhasilan ini tidak hanya berdampak pada peningkatan kualitas sepak bola nasional, tetapi juga membuka peluang baru dalam kemitraan antara olahraga dan sektor swasta sebagai bagian dari upaya pembangunan nasional yang berkelanjutan.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index