JAKARTA - PT Lion Mentari resmi bergabung dalam penyelenggaraan layanan penerbangan haji Indonesia untuk tahun 1446 Hijriyah atau 2025 Masehi. Pengumuman ini menandai kali pertama bagi Lion Air untuk terlibat secara langsung dalam pelayanan transportasi udara bagi jemaah haji Indonesia. Kerja sama ini diwujudkan melalui penandatanganan perjanjian antara Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama dan PT Lion Mentari, yang berlangsung di Jakarta pada Jumat, 21 Februari 2025. Penandatanganan tersebut dilakukan oleh Dirjen PHU, Hilman Latief, dan Direktur Utama PT Lion Mentari, Rudy Lumingkewas.
Keterlibatan Lion Air dalam pelaksanaan haji ini melibatkan dua embarkasi penting, yaitu Padang (PDG) dan Banjarmasin (BDJ), dengan total jemaah yang akan diangkut sebanyak 11.762 orang. Kehadiran Lion Air sebagai salah satu operator penerbangan haji diharapkan tidak hanya menambah kapasitas tetapi juga meningkatkan kualitas pelayanan.
Tambahan Maskapai Meningkatkan Standar Pelayanan
Pihak Direktorat Jenderal PHU, melalui Dirjen Hilman Latief, menegaskan bahwa kehadiran Lion Air dalam penerbangan haji tahun 2025 ini diharapkan mampu memberikan peningkatan kualitas pelayanan, terutama dalam hal kenyamanan dan keamanan bagi jemaah haji. "Kami menyambut baik kerja sama ini. Dengan bertambahnya maskapai yang melayani penerbangan haji, diharapkan ada peningkatan kenyamanan dan keamanan bagi jemaah," kata Hilman.
Oleh karena itu, Hilman mengingatkan Lion Air untuk terus memperhatikan standar pelayanan, terutama terkait fasilitas yang disediakan di dalam pesawat selama perjalanan mengangkut jemaah haji. Langkah ini penting untuk memastikan bahwa perjalanan panjang jemaah ke Tanah Suci akan berjalan dengan lancar dan nyaman.
Bergabungnya Lion Air ke layanan penerbangan haji reguler menjadikan total maskapai yang terlibat dalam transportasi udara haji Indonesia tahun ini menjadi tiga, yaitu Garuda Indonesia, Saudi Airlines, dan Lion Air.
Fasilitas Modern Armada Lion Air
Untuk memastikan kenyamanan dan keselamatan jemaah, Lion Air akan mengoperasikan empat pesawat berbadan lebar tipe Airbus 330-300CEO dan Airbus 330-900NEO. Kedua tipe pesawat ini dikenal memiliki kapasitas besar yang mampu menampung 436 penumpang, dengan kabin yang lapang dan kursi ergonomis yang dirancang khusus untuk menunjang kenyamanan perjalanan jarak jauh.
Direktur Utama Lion Air, Rudy Lumingkewas, menjelaskan lebih lanjut tentang persiapan yang telah dilakukan oleh maskapai dalam menangani penerbangan haji. "Perjanjian ini menjadi langkah penting dalam memastikan kelancaran ibadah haji bagi jemaah Indonesia. Kami siap memberikan layanan terbaik dengan standar keamanan dan kenyamanan tinggi," ujar Rudy.
Ia juga menambahkan bahwa maskapai telah menyiapkan kru profesional yang terlatih, makanan bernutrisi, serta hiburan dalam pesawat yang mencakup informasi penting terkait keselamatan penerbangan, manasik haji, bahkan detail layanan di Arab Saudi. Hal ini dilakukan sebagai bentuk komitmen Lion Air untuk memberikan pelayan yang prima selama penerbangan berlangsung.
Harapan dengan Adanya Kerja Sama
Dengan hadirnya Lion Air dalam layanan penerbangan haji ini, diharapkan pelaksanaan ibadah haji tahun 2025 dapat berjalan dengan lebih lancar. Penggabungan tiga maskapai tersebut memberikan lebih banyak pilihan bagi jemaah, di samping memastikan kualitas layanan yang lebih baik dari sebelumnya.
Melalui kerja sama ini, pemerintah berharap dapat mengatasi berbagai kendala yang selama ini dihadapi dalam aspek transportasi udara, serta memberikan kenyamanan optimal bagi jutaan jemaah yang mengemban ibadah haji. Keberadaan fasilitas modern dan layanan profesional dari maskapai diharapkan mampu mengurangi beban dan tekanan yang sering dialami jemaah selama berada dalam penerbangan panjang menuju Tanah Suci.
Peran serta Lion Air dalam pelaksanaan haji 2025 memang menandai era baru dalam kapasitas dan kualitas layanan transportasi udara jemaah haji Indonesia. Pemanfaatan teknologi dan fasilitas modern pesawat diharapkan memberikan kepuasan lebih kepada setiap penumpang. Dengan demikian, tujuan untuk memberikan pengalaman beribadah yang nyaman, lancar, dan aman dapat tercapai dengan baik.
Dukungan berbagai pihak, baik dari pemerintah, pihak maskapai, serta masyarakat umum sangat diperlukan untuk mewujudkan kelancaran perjalanan ibadah ini. Kerja sama yang baik antara semua pihak memberi harapan besar bagi tercapainya sukses pelaksanaan haji pada tahun mendatang, terutama dalam hal penerbangan yang aman dan nyaman. Diharapkan langkah ini dapat terus ditingkatkan untuk ibadah haji di tahun-tahun berikutnya.