Jakarta - Studi terkini dari Kantar mengungkapkan bahwa hingga 70% populasi dunia maya di Indonesia kini menggunakan kecerdasan buatan (AI) untuk mendorong kreativitas, khususnya dalam pembuatan konten. Generasi Z muncul sebagai pengguna paling aktif dalam memanfaatkan teknologi ini. Riset juga menunjukkan bahwa sebagian besar responden menganggap AI sebagai alat yang esensial dan efisien dalam mendukung aktivitas kreatif mereka, Kamis, 13 Februari 2025.
Berbagai data dari penelitian ini menunjukkan bahwa 71% partisipan menggunakan teknologi AI demi menghemat waktu dan usaha dalam proses kreatif. Selain itu, sebanyak 69% responden percaya bahwa AI berperan dalam menjadikan proses tersebut lebih efisien. Lebih lanjut, 65% responden merasa bahwa AI mampu menghasilkan karya yang lebih inovatif.
Ummu Hanni, Associate Director Kantar Indonesia, berbicara mengenai fenomena ini. Menurutnya, AI kini telah menjadi bagian integral dari kehidupan digital masyarakat, terutama dalam aktivitas pencarian informasi dan penciptaan konten. "AI tidak hanya meningkatkan efisiensi, tetapi juga bertindak sebagai kolaborator kreatif yang membantu menghasilkan ide dan mengeksekusi karya lebih optimal," ujar Ummu dalam sebuah keterangan tertulis pada Kamis, 13 Februari 2025.
Pengaruh AI dalam proses kreatif turut dirasakan oleh berbagai praktisi kreatif, termasuk Anjas Maradita, seorang AI Expert dan konten kreator. Anjas mengandalkan perangkat Galaxy S25 Series yang dikatakannya sangat mendukung pekerjaannya sehari-hari. "Galaxy S25 Ultra adalah partner terbaik untuk berkreasi. AI-nya terintegrasi antar aplikasi, ditambah kualitas kamera yang tak tertandingi. AI ini mempercepat proses yang sebelumnya memakan waktu, jadi saya bisa lebih bebas mengeksplor ide," tambah Anjas.
3 Cara AI pada Galaxy S25 Series Mendukung Kreator Konten:
1. Brainstorming Ide Konten Lebih Efektif dengan AI
AI kini berfungsi sebagai mitra brainstorming yang cerdas. Berdasarkan data Kantar, 61% pengguna memanfaatkan AI untuk mencari ide dan menulis konten. Dengan fitur Gemini Live yang terintegrasi di Galaxy S25 Series, Anjas mampu melakukan riset secara lebih cepat. Fitur ini memungkinkan mereka untuk meminta AI merangkum poin-poin utama dari video YouTube tanpa perlu menontonnya sepenuhnya.
2. Editing Sekelas Profesional dengan Audio Eraser
Di dunia konten digital, editing merupakan tahap yang memakan banyak waktu, terutama ketika harus menghilangkan noise dari video. Kantar menemukan bahwa 75% pengguna memanfaatkan AI untuk meningkatkan kualitas foto, sementara 60% lainnya menggunakan AI untuk editing video. Fitur Audio Eraser dalam Galaxy S25 Series adalah jawaban untuk tantangan ini. Teknologi ini mampu mendeteksi hingga enam jenis suara berbeda seperti ucapan, musik, angin, dan kebisingan lainnya. "Editing suara di video jadi jauh lebih mudah karena fitur ini sudah built-in di Gallery, tanpa perlu aplikasi tambahan berbayar," jelas Anjas.
3. Promosi Konten Lebih Maksimal dengan AI Select
Anjas juga memanfaatkan fitur baru AI Select, yang memungkinkan pembuatan GIF dari gambar atau video secara instan. Fitur ini sangat bermanfaat dalam mempromosikan konten di berbagai platform, seperti Instagram Story dan Reels. Dengan menggunakan AI Select, konten kreator dapat lebih mudah dan cepat menghasilkan materi promosi yang menarik perhatian audiens mereka.
Riset dari Kantar menunjukkan bukti kuat bahwa AI saat ini bukan lagi sekadar alat bantu, tetapi telah menjadi bagian penting dari strategi kreatif bagi banyak individu terutama di kalangan Generasi Z. Dengan perkembangan teknologi yang terus berjalan, dapat dipastikan AI akan terus memainkan peran yang semakin signifikan dalam mendukung kreativitas dan efisiensi para kreator konten di Tanah Air dan global.