Jakarta - Empat bank besar berkapitalisasi tinggi telah memberikan laporan kinerja keuangan mereka untuk tahun 2024, dengan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) menduduki peringkat teratas dalam hal laba konsolidasi terbesar. BRI melaporkan laba bersih mencapai Rp 60,1 triliun untuk tahun tersebut, menjadikannya bank paling menguntungkan di Indonesia untuk 2024.
Peta Laba: BRI, Bank Mandiri, BCA, dan BNI
Setelah BRI, di posisi kedua untuk laba terbesar adalah PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dengan pencapaian laba konsolidasi sebesar Rp 55,8 triliun. Disusul oleh PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) yang berada di posisi ketiga dengan laba Rp 54,8 triliun. Sementara PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) berada di posisi keempat dengan pencapaian laba sebesar Rp 21,4 triliun, Kamis, 13 Februari 2025.
Meski BCA berada di urutan ketiga, bank ini mencatatkan pertumbuhan laba terbesar dengan peningkatan 12,7% dari Rp 48,63 triliun pada 2023. Pertumbuhan laba BNI adalah yang kedua terbesar dengan 2,7%, naik dari Rp 21,46 triliun pada tahun sebelumnya. Selanjutnya, Bank Mandiri mencatatkan pertumbuhan laba sebesar 1,3%. Sementara itu, BRI mencatat pertumbuhan laba terkecil dari empat bank tersebut sebesar 0,09%.
Proyeksi Dividen Perbankan: Siapa yang Paling Jumbo?
Usai melaporkan kinerjanya, perhatian kini beralih pada pembagian dividen untuk tahun buku 2024. Para pemegang saham dari bank-bank besar ini menantikan kepastian mengenai rasio pembayaran dividen.
BRI merencanakan untuk membagikan dividen dengan rasio pembayaran antara 80% hingga 85%. "Dengan laba bersih yang mencapai Rp 60,15 triliun, BRI berpotensi membagikan dividen hingga Rp 51,1 triliun," ujar Direktur Utama BRI, Sunarso.
Sementara itu, Direktur Keuangan dan Strategi Bank Mandiri, Sigit Prastowo, memastikan bahwa bank tersebut akan mempertahankan tingkat dividen payout ratio di level 60%. Dengan demikian, Mandiri bisa membagikan dividen sekitar Rp 33,48 triliun dari laba tahun 2024.
Bank Central Asia (BCA) sedang mempertimbangkan untuk meningkatkan besaran dividen pada tahun depan. Sekretaris Perusahaan BCA, Raymon Yonarto, menyatakan bahwa keputusan akhir mengenai rasio pembayaran dividen masih dalam tahap pertimbangan. "Kinerja BCA yang baik dengan sendirinya akan tergambar melalui besaran dividen kami," kata Raymon dalam paparan publik 2024 lalu.
Jejak pembagian dividen BCA menunjukkan bahwa bank ini konsisten dalam memberikan dividen kepada pemegang saham. Pada tahun 2022, BCA membagikan dividen sebesar 68,7% dari laba, sedangkan pada 2023, dividen mencapai Rp 25,3 triliun dengan rasio 62,1%. Untuk tahun buku 2024, BCA telah membagikan dividen interim tunai sebesar Rp 6,16 triliun, atau setara Rp 50 per saham.
PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) juga bersiap menaikkan rasio dividen payout mereka. Direktur Utama BNI, Royke Tumilaar, menyatakan bahwa peningkatan rasio pembayaran dividen tidak akan mempengaruhi posisi perbankan BNI. "Kami memiliki permodalan yang kuat untuk menaikkan rasio pembayaran dividen, mungkin bisa naik sekitar 55% sampai 60%," jelas Royke dalam acara BNI Investor Daily Roundtable pada Januari lalu.