Jakarta – Nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) terus menunjukkan tren pelemahan di pasar spot. Pada perdagangan Selasa, 11 Februari 2025, mata uang Garuda kembali mencatat penurunan signifikan, mencapai level Rp16.384 per dollar AS. Ini menandai penurunan sebesar 0,16% dibandingkan nilai tukar hari Senin sebelumnya, yang berada di posisi Rp16.358.
Kondisi serupa juga terjadi pada kurs tengah yang dirilis oleh Bank Indonesia (BI). Data yang dipublikasikan menunjukkan bahwa rupiah JISDOR (Jakarta Interbank Spot Dollar Rate) terdepresiasi hingga Rp16.380, turun 0,18% dari Rp16.350 sehari sebelumnya. Kedua indikator ini menunjukkan bahwa pelemahan rupiah masih konsisten menjadi tantangan utama bagi perekonomian nasional di pekan kedua Februari.
Dalam situasi tersebut, pelaku pasar dan masyarakat pada umumnya disarankan untuk tetap memantau perkembangan terbaru mengenai nilai tukar mata uang. Penting untuk mempertimbangkan berbagai faktor domestik dan internasional yang dapat mempengaruhi volatilitas rupiah terhadap dollar. “Situasi global yang masih tidak menentu, termasuk fluktuasi harga minyak dunia dan kebijakan moneter dari negara maju, turut memberikan tekanan terhadap nilai tukar rupiah,” ujar seorang analis ekonomi terkemuka, yang tidak ingin disebutkan namanya.
Bagi nasabah yang berencana melakukan penukaran valuta asing (valas) dollar AS, lembaga perbankan menjadi rujukan utama untuk mengikuti referensi kurs terkini. Bank asing dan domestik seperti Bank Central Asia (BCA) menyediakan layanan penukaran valas yang dapat diakses melalui situs resmi mereka, menawarkan berbagai jenis kurs yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan nasabah.
Hari ini, Rabu, 12 Februari 2025, BCA telah memperbaharui kurs dollar terhadap rupiah melalui beberapa jenis kurs, yakni TT counter, e-rate, dan bank notes. Berdasarkan informasi yang diperoleh pada pukul 08.55 WIB, kurs tersebut adalah sebagai berikut:
1. Kurs Dollar terhadap Rupiah E-Rate:
- Kurs Beli: Rp16.345 per dollar AS
- Kurs Jual: Rp16.375 per dollar AS
2. Kurs Dollar terhadap Rupiah TT Counter:
- Kurs Beli: Rp16.180 per dollar AS
- Kurs Jual: Rp16.480 per dollar AS
3. Kurs Dollar terhadap Rupiah Bank Notes:
- Kurs Beli: Rp16.180 per dollar AS
- Kurs Jual: Rp16.480 per dollar AS
Setiap jenis kurs di atas memiliki fungsinya masing-masing. Kurs TT Counter digunakan saat nasabah melakukan setoran atau transfer melalui counter bank. Kurs E-Rate berlaku ketika transaksi dilakukan dalam nominal yang besar, setidaknya setara atau lebih dari 25.000 dollar AS. Untuk kurs Bank Notes, ini diterapkan ketika nasabah menukarkan uang secara langsung di kantor bank.
Nasabah disarankan untuk datang langsung ke kantor cabang terdekat BCA yang menyediakan fasilitas tukar valas. Langkah-langkah kasar yang bisa diikuti antara lain: datang dengan membawa dokumen identifikasi yang sah, menginformasikan jenis mata uang dan jumlah yang ingin ditukar, dan mengisi formulir yang diperlukan. “Kami menghimbau para nasabah untuk selalu memeriksa informasi kurs terkini sebelum melakukan transaksi, mengingat fluktuasi nilai tukar bisa terjadi sewaktu-waktu,” ujar perwakilan layanan nasabah BCA.
Sebagai catatan, bank menggunakan dua jenis kurs utama dalam transaksi valas bagi nasabah. Kurs Beli digunakan ketika bank membeli dollar dari nasabah, sedangkan Kurs Jual diterapkan saat bank menjual dollar kepada nasabah.
Fluktuasi nilai tukar ini bisa berdampak luas bagi ekonomi, khususnya dalam bidang impor barang dan pengelolaan hutang dalam valuta asing. "Bisa dikatakan, pelemahan rupiah harus diwaspadai tiap pelaku ekonomi, terutama yang berkaitan langsung dengan perdagangan internasional," kata ekonom senior, menjelaskan implikasi ekonomi yang lebih luas.
Dengan demikian, pengawasan terhadap dinamika pasar keuangan global dan kebijakan moneter yang diterapkan menjadi hal yang krusial dalam menjaga stabilitas rupiah. Informasi yang akurat mengenai tingkat kurs dollar terhadap rupiah harus terus diakses oleh masyarakat untuk mengambil keputusan finansial yang tepat.