Harga Emas Antam

Harga Emas Antam Cetak Rekor Tertinggi, Dipicu Lonjakan Harga Emas Global

Harga Emas Antam Cetak Rekor Tertinggi, Dipicu Lonjakan Harga Emas Global
Harga Emas Antam Cetak Rekor Tertinggi, Dipicu Lonjakan Harga Emas Global

Jakarta - Harga emas yang diproduksi oleh PT Aneka Tambang (Antam) Tbk., atau yang lebih dikenal sebagai emas Antam, mencetak rekor baru pada perdagangan Selasa (11/2/2025). Menurut data yang dirilis oleh situs resmi PT Antam, logammulia.com, harga emas satu gram di butik emas LM Graha Dipta, Pulo Gadung, Jakarta, kini dihargai Rp 1.692.000 per batang, naik signifikan sebesar Rp 25.000 dari harga sebelumnya.

Rekor harga emas Antam hari ini berhasil melampaui pencapaian sebelumnya pada 6 Februari 2025, ketika harga satu gram emas mencapai Rp 1.670.000. Tidak hanya harga jual, harga pembelian kembali atau buyback juga mengalami kenaikan yang sama yaitu Rp 25.000, menjadikannya Rp 1.543.000 per gram, Selasa, 11 Februari 2025.

Kenaikan harga emas Antam ini sejajar dengan lonjakan harga emas di pasar global. Emas internasional mencatatkan rekor baru sepanjang sejarah dengan harga mencapai US$2.900 per troy ons.

Meningkatnya minat terhadap emas sebagai aset safe haven mendorong lonjakan harga ini. Selain itu, langkah-langkah ekonomi yang diambil oleh Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, seperti ancaman tarif baru, memicu kekhawatiran pasar akan perang dagang dan inflasi yang lebih tinggi. Situasi geopolitik yang memanas menjadikan emas pilihan utama bagi investor untuk melindungi nilai aset mereka.

Pada perdagangan Senin, 10 Februari 2025, harga emas dunia di pasar spot mencatat kenaikan 1,60%, menembus level US$2.906,22 per troy ons. Angka ini menjadikan harga emas tertinggi dalam sejarah dan berhasil melampaui level psikologis di US$2.800 per troy ons. Sementara itu, pada perdagangan hari ini, Selasa, 11 Februari 2025, harga emas dunia di pasar spot kembali menguat sebesar 0,08% menjadi US$2.909,6 per troy ons, dan terus mencetak rekor baru.

Kepala Divisi Riset Logam Mulia Antam, Budi Santoso, mengatakan bahwa tren kenaikan harga emas ini memang tidak terlepas dari kondisi ketidakpastian ekonomi global saat ini. "Investor global saat ini mencari aset yang lebih aman di tengah ketidakpastian ekonomi. Emas masih menjadi pilihan utama karena sifatnya sebagai aset lindung nilai terhadap inflasi dan ketidakstabilan geopolitik," kata Budi dalam sebuah wawancara.

Selain itu, Budi juga menyoroti bagaimana kondisi makroekonomi dalam negeri dapat mempengaruhi harga emas Antam. "Pergerakan harga emas global tentunya berdampak langsung terhadap harga emas di Indonesia. Oleh karena itu, meskipun harga emas lokal naik, ini adalah respons alami dari pasar terhadap kondisi eksternal," tambahnya.

Para analis di pasar keuangan memperkirakan bahwa harga emas dapat terus naik seiring dengan meningkatnya ketegangan geopolitik dan ekonomi di level global. "Emas terus menarik perhatian karena fleksibilitasnya dalam berbagai iklim ekonomi. Bahkan, bisa dikatakan bahwa kita mungkin belum melihat puncak dari kenaikan ini," ungkap Lina Kamila, ekonom senior di sebuah lembaga finansial terkemuka.

Lonjakan harga emas Antam tidak hanya memengaruhi investor besar, tapi juga masyarakat umum yang mulai melirik investasi logam mulia sebagai alternatif. "Dengan harga yang terus naik, minat masyarakat untuk berinvestasi di emas semakin tinggi. Banyak yang membeli emas batangan sebagai bentuk investasi jangka panjang," ujar Edwin Setyawan, pemilik toko emas di Pulo Gadung.

Sejalan dengan kenaikan ini, para investor terus memantau pergerakan emas, mengikuti perkembangan kebijakan ekonomi global yang memengaruhi pasar. Dalam suasana ekonomi dunia yang tidak pasti ini, emas tetap menjadi bintang investasi yang memberikan ketenangan di tengah badai pasar.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index