Jakarta – Dalam langkah yang mengejutkan industri otomotif global, BYD, raksasa otomotif asal China, mengumumkan peluncuran fitur mengemudi otonom canggih untuk berbagai model kendaraannya, termasuk yang berharga mulai dari US$9.555 atau sekitar Rp156 jutaan. Langkah strategis ini diumumkan pada sebuah acara yang disiarkan langsung dari Shenzhen, semakin meresahkan kompetitor global dan dalam negeri, termasuk Tesla.
Pendiri BYD, Wang Chuanfu, menyampaikan bahwa fitur bantuan mengemudi canggih yang mereka namakan "God’s Eye" kini akan hadir pada semua model bermerek BYD dengan harga di atas 100.000 yuan (US$13.688). Tak hanya itu, teknologi ini juga dipasang pada tiga model kendaraan yang ditawarkan dengan harga lebih terjangkau, dimana model termurah, BYD Seagull, dibanderol dengan harga 69.800 yuan. “Ini merupakan langkah pertama kami untuk membuat teknologi pengemudian pintar dapat diakses oleh lebih banyak konsumen,” ungkap Wang dalam presentasinya, Selasa, 11 Februari 2025.
Dengan inovasi ini, BYD berencana mengatasi stagnansi penjualan yang mencapai puncaknya pada 4 juta unit tahun lalu. John Zeng, Kepala Perkiraan Pasar untuk China di GlobalData, menilai strategi ini sebagai gerakan yang sangat berani dan tepat waktu. “Smart driving ini akan membawa penjualan ke level baru," asertif Zeng.
Perang Harga Baru dalam Industri EV
BYD bukanlah pemain baru dalam perang harga. Dalam dua tahun terakhir, perusahaan ini gencar memberikan diskon besar untuk model seri Dynasty dan Ocean. Langkah terbaru ini diperkirakan akan mengguncang persaingan dengan merek-merek kendaraan listrik lainnya. "Pesan utama dari BYD adalah bahwa mereka ingin meratakan akses terhadap teknologi. Teknologi tidak harus mahal, dan mereka bisa bersaing dalam perang harga di sektor ini," komentar Yale Zhang, Managing Director di Automotive Foresight.
Pengenalan model dengan harga sangat kompetitif dan teknologi canggih ini menempatkan tekanan besar bagi kompetitor, termasuk Xpeng dan Tesla. Tesla, dengan fitur mengemudi otonom di China, memasarkan modelnya mulai dari US$32.000, hampir tiga kali lipat dari harga model BYD terjangkau.
Integrasi Kecerdasan Buatan Menuju Era Baru Otomotif
Tidak hanya melakukan revolusi dalam harga, BYD juga mengumumkan bahwa teknologi AI DeepSeek akan diintegrasikan dalam arsitektur mobil pintarnya, Xuanji. Wang menyatakan bahwa pengemudian pintar bukan sekadar fitur tambahan, tetapi akan menjadi elemen esensial seperti sabuk pengaman dalam kendaraan masa depan. "Semakin banyak orang menggunakan smart driving, akan terbentuk 'efek flywheel' dalam teknologi smart driving China, di mana kecepatan pengumpulan data dan iterasi semakin meningkat," jelas Wang.
Implementasi AI ini mencerminkan tren global menuju teknologi yang lebih cerdas dan otomatis dalam industri otomotif. “Ini sedikit mirip dengan DeepSeek,” tambah Zhang, yang merujuk pada model AI revolusioner asal China yang menantang dominasi teknologi Barat dengan biaya lebih rendah.
Respons Pasar dan Masa Depan Smart Driving
Sejak pengumuman ini, saham BYD melonjak 16%, menunjukkan respon positif dari pasar yang penuh antisipasi terhadap dampak strategi baru ini. Tekanan meningkat pada produsen mobil lain yang kini harus beradaptasi atau menghadapi penurunan pangsa pasar sebagai dampak dari strategi agresif BYD ini.
BYD tampak siap memimpin revolusi teknologi smart driving di China yang diyakini Wang akan menjadi identitas baru bagi kendaraan buatan China. Perusahaan ini bukan hanya mencetak sejarah dengan membuat teknologi canggih lebih terjangkau, tetapi juga menyiapkan panggung untuk transformasi industri otomotif global ke arah yang lebih pintar dan terhubung.
Dengan inovasi dan visi besar ini, BYD tidak hanya siap bersaing, tetapi juga bertekad untuk memimpin era baru mobilitas cerdas yang dapat diakses oleh semua orang, menegaskan komitmen mereka terhadap inklusi teknologi dan keberlanjutan di era otomotif modern.