Investasi

Kunjungan Delegasi EU-ASEAN Tingkatkan Optimisme Investasi di Era Pemerintahan Prabowo Subianto

Kunjungan Delegasi EU-ASEAN Tingkatkan Optimisme Investasi di Era Pemerintahan Prabowo Subianto
Kunjungan Delegasi EU-ASEAN Tingkatkan Optimisme Investasi di Era Pemerintahan Prabowo Subianto

Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, baru-baru ini menyambut delegasi European Union-ASEAN Business Council (EU-ABC) dalam kunjungan yang bertujuan membahas prospek kebijakan ekonomi Indonesia tahun 2025 serta iklim investasi bagi pengusaha Uni Eropa. Pertemuan ini tidak hanya menggarisbawahi hubungan ekonomi antara Indonesia dan Uni Eropa, tetapi juga menekankan berbagai aspek penting yang memengaruhi iklim investasi dan perdagangan antara kedua wilayah.

Dalam agenda pertemuan yang diadakan pada Rabu, 5 Februari 2025, Ketua EU-ASEAN Business Council, Jens Rübbert, mengungkapkan pandangan optimis terhadap pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. "Kami melihat komitmen kuat dari Pemerintah Indonesia dalam menciptakan lingkungan investasi yang lebih kondusif, yang tentunya menjadi harapan bersama bagi para investor untuk mendukung transformasi ekonomi," ujar Rübbert dalam keterangan tertulisnya pada Kamis, 6 Februari 2025.

Optimisme ini tercermin dari kehadiran 130 delegasi, termasuk 50 perwakilan dari 49 organisasi bisnis terkemuka di Eropa. Rübbert menambahkan, "Jumlah ini merupakan yang terbesar dalam lebih dari satu dekade terakhir, menunjukkan kepercayaan tinggi komunitas bisnis Eropa terhadap potensi Indonesia sebagai mitra ekonomi strategis."

Airlangga Hartarto memaparkan bahwa Indonesia bertekad untuk terus meningkatkan iklim investasi demi mendukung stabilitas makroekonomi yang kuat. Menurutnya, pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,03% pada tahun lalu menunjukkan kepercayaan dari pemerintahan baru terhadap potensi ekonomi negara. Dalam 100 hari kerja pemerintahan Prabowo-Gibran, beberapa paket ekonomi strategis telah diluncurkan guna mempercepat transformasi ekonomi nasional.

Agenda pertemuan juga membahas peningkatan hubungan bisnis antara Indonesia dan Uni Eropa yang ditandai dengan tren surplus perdagangan Indonesia selama lima tahun berturut-turut (2020-2024) dan peningkatan nilai Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar 5% pada kuartal ketiga tahun 2024.

Airlangga menegaskan, "Proses perizinan dan fasilitas yang diperlukan telah tersedia, sehingga para pelaku usaha dapat segera menetap dan berkembang di kawasan ekonomi khusus dan kawasan industri." Ia menambahkan bahwa fasilitas fiskal seperti Tax Holiday, Tax Allowance, dan super deduction tax sebesar 300% untuk penelitian dan pengembangan di sektor seperti pangan, farmasi, kosmetik, dan alat kesehatan juga telah diterapkan.

Delegasi EU-ABC menyatakan apresiasinya terhadap peran strategis Indonesia di kancah internasional dan mendukung usaha percepatan penyelesaian Perundingan Indonesia-EU Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA). Rübbert menekankan pentingnya kesepakatan ini untuk meningkatkan kerja sama perdagangan, investasi, dan industri kedua pihak. Airlangga berharap perundingan yang sudah berlangsung selama sembilan tahun ini dapat diselesaikan pada kuartal pertama 2025 demi meningkatkan pertumbuhan ekonomi riil kedua belah pihak.

Turut hadir dalam pertemuan tersebut sejumlah tokoh penting termasuk Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi dan Investasi Kemenko Perekonomian, Edi Prio Pambudi, serta perwakilan dari perusahaan seperti Airbus, BASF, Bosch, Philip Morris International, dan The Coca Cola Company. Para pelaku bisnis Eropa yang hadir menggambarkan keyakinan terhadap lingkungan bisnis Indonesia yang semakin kondusif.

Pertemuan ini menekankan pentingnya kolaborasi dan dialog antara kedua belah pihak untuk mencapai keseimbangan ekonomi yang menguntungkan semua. Pemerintah Indonesia menunjukkan keseriusan dalam mewujudkan iklim investasi yang bersaing dan transparan, menawarkan serangkaian insentif dan dukungan bagi investasi asing. Pada akhirnya, sinergi strategis ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian Indonesia dan memperkokoh posisi negara sebagai kekuatan ekonomi di Asia Tenggara dan mitra penting Uni Eropa.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index