JAKARTA - Presiden Prabowo Subianto akan meluncurkan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara atau yang dikenal dengan BPI Danantara pada hari Senin, 24 Februari. Pengumuman penting ini awalnya disampaikan dalam acara World Governments Summit 2025 yang berlangsung secara virtual di Dubai, Uni Emirat Arab pada tanggal 14 Februari 2025. Dalam kesempatan tersebut, diumumkan bahwa tujuh perusahaan Badan Usaha Milik Negara atau BUMN akan bergabung dalam sovereign wealth fund (SWF) atau dana investasi pemerintah yang memiliki potensi besar untuk memajukan Indonesia.
Kepala Danantara, Muliaman Darmansyah Hadad, menyatakan bahwa langkah ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang untuk memperkuat posisi ekonomi Indonesia di kancah global. "Kami melihat kerjasama dengan tujuh BUMN ini sebagai langkah krusial dalam mengoptimalkan sumber daya dan membuka peluang investasi yang lebih besar," ujar Muliaman.
Berikut adalah ketujuh perusahaan BUMN yang akan menjadi bagian dari Danantara.
PT Pertamina Persero
Sebagai salah satu BUMN terbesar di Indonesia, Pertamina memiliki sejarah panjang yang dimulai pada 10 Desember 1957. Awalnya berdiri dengan nama Permina, singkatan dari PT Perusahaan Minyak Nasional, Pertamina kemudian berevolusi menjadi Perusahaan Pertambangan Minyak dan Gas Bumi Negara. Peran Pertamina telah diatur oleh Undang-undang No. 8 Tahun 1971, yang menekankan tugasnya untuk memproduksi dan mengelola minyak serta gas bumi demi kebutuhan nasional.
Saat ini, Pertamina mengelola enam sub-pengusahaan utama, yaitu PT Pertamina Hulu Energi untuk eksplorasi dan produksi, PT Perusahaan Gas Negara dalam sektor gas, PT Kilang Pertamina International untuk kilang dan petrokimia, serta PT Pertamina Power Indonesia yang fokus pada energi dan sumber energi baru terbarukan. Di samping itu, terdapat PT Patra Niaga sebagai divisi perdagangan komersial dan PT Pertamina International Shipping yang mengurus logistik maritim.
Mining Industry Indonesia (MIND ID)
Sebagai holding industri pertambangan Indonesia yang didirikan pada November 2017, MIND ID mengonsolidasikan kekuatan lima perusahaan besar yakni PT ANTAM Tbk, PT Bukit Asam Tbk, PT Freeport Indonesia, PT INALUM, dan PT Timah Tbk. MIND ID didirikan untuk menyatukan berbagai aset pertambangan Indonesia yang dapat meningkatkan daya saing internasional industri pertambangan nasional.
PT PLN (Persero)
PLN, sebagai penyedia utama tenaga listrik di Indonesia, memulai perjalanannya pada 27 Oktober 1945, ketika Presiden Soekarno membentuk Jawatan Listrik dan Gas. Sekarang dikenal sebagai PT Perusahaan Listrik Negara (Persero), PLN telah berkembang pesat, memiliki total pembangkitan listrik awal dengan kapasitas 157,5 MW. Dalam perkembangannya, PLN telah menambah anak usaha baru, salah satunya adalah PT PLN Indonesia Power yang berfokus pada pembangkitan energi listrik. Selain itu, ada juga PT PLN Nusantara Power, PT PLN Energi Primer Indonesia, dan lain sebagainya.
PT Telkom Indonesia
Telkom adalah perusahaan BUMN yang memainkan peran vital dalam sektor informasi dan komunikasi. Dengan sejarah yang mengakar sejak 1882, Telkom telah mengembangkan sayapnya, memiliki anak perusahaan seperti PT Telekomunikasi Selular atau Telkomsel, PT Multimedia Nusantara, dan PT Telkom Satelit Indonesia (Telkomsat). Bisnis ini memegang peranan penting dalam dunia telekomunikasi Indonesia, berkontribusi signifikan terhadap perkembangan digital di Tanah Air.
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI)
Sebagai bank komersial tertua yang didirikan pada 1895, BRI menduduki posisi penting dalam sektor perbankan Indonesia. Dengan berbagai layanan perbankan yang komprehensif, BRI telah bergabung dengan sejumlah anak perusahaan seperti PT BRI Remittance Co Ltd dan PT Asuransi BRI Life. Dengan statusnya sebagai bank milik negara, BRI diharapkan dapat mendukung sektor perbankan dan keuangan dalam skala yang lebih besar melalui Danantara.
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI)
Didirikan pada tahun 1946, BNI awalnya berperan sebagai bank sentral Indonesia. Kini, BNI bukan hanya bank yang dipercayai masyarakat, tetapi juga menjadi bank negara pertama yang mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia. BNI memiliki beberapa anak usaha seperti BNI Finance dan BNI Sekuritas. Keterlibatan BNI dalam BPI Danantara diharapkan dapat meningkatkan kapasitas pendanaan dan investasi di berbagai sektor ekonomi.
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Bank Mandiri, hasil penggabungan empat bank pemerintah pada 1999, menjadi salah satu bank terbesar dan paling berpengaruh di Indonesia. Ia mengejar visi untuk menjadi lembaga keuangan yang mendukung pembangunan ekonomi negara. Dengan sejumlah anak usaha seperti Mandiri Sekuritas dan Mandiri Tunas Finance, bank ini aktif dalam berbagai layanan keuangan yang diharapkan dapat mendanai proyek-proyek investasi besar melalui BPI Danantara.
Dengan keterlibatan tujuh BUMN ini, BPI Danantara siap menjadi lokomotif investasi yang memberikan dampak signifikan terhadap perekonomian Indonesia. "Kami yakin, dengan modal perusahaan yang kuat dan strategi investasi yang tepat, kita bisa membawa Indonesia ke level yang lebih tinggi dalam kancah ekonomi global," kata Muliaman. Ini adalah bagian dari langkah strategis untuk memastikan bahwa potensi investasi di Indonesia dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya demi kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia.