Bank Indonesia Sulteng Galakkan Gerakan Cinta Rupiah di Car Free Day Kota Palu

Minggu, 23 Februari 2025 | 12:42:57 WIB

JAKARTA - Dalam upaya memperkuat cinta dan kebanggaan terhadap mata uang nasional serta mendorong penggunaan transaksi non tunai, Bank Indonesia (BI) Sulawesi Tengah menyelenggarakan sosialisasi "Gerakan Cinta Rupiah" pada acara Car Free Day. Kegiatan yang berlangsung pada Minggu pagi 23 Februari 2025 di Lapangan Vatulemo, Kota Palu, ini diikuti oleh berbagai elemen masyarakat termasuk sekitar 23 bank yang beroperasi di wilayah Kota Palu.

Acara dimulai dengan senam pagi bersama yang diikuti oleh ratusan peserta dari masyarakat umum hingga perwakilan dari berbagai lembaga perbankan. Kehadiran masyarakat yang antusias bukan hanya menunjukkan dukungan terhadap kampanye ini tetapi juga memperlihatkan kesadaran masyarakat yang semakin meningkat tentang pentingnya menjaga stabilitas ekonomi melalui penggunaan mata uang rupiah secara bijak dan mendukung ekonomi digital.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sulawesi Tengah, X, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian sosialisasi yang dilakukan BI dalam rangka meningkatkan kecintaan masyarakat terhadap rupiah sebagai identitas dan simbol kedaulatan negara. “Rupiah bukan hanya sekadar alat transaksi, tetapi juga merupakan representasi kekayaan dan budaya bangsa yang harus kita jaga dan banggakan. Melalui gerakan ini, kami berharap dapat menumbuhkan kebanggaan terhadap rupiah dan mendorong penggunaan transaksi non tunai di kalangan masyarakat,” jelasnya.

Dalam sosialisasi tersebut, Bank Indonesia juga menekankan pentingnya penggunaan transaksi non tunai di era digital saat ini. Dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat, sistem pembayaran elektronik dinilai lebih efisien dan aman. "Gerakan transaksi non tunai ini sejalan dengan visi Indonesia untuk menuju masyarakat yang lebih inklusif dan modern di bidang ekonomi, di mana transaksi dapat dilakukan dengan lebih mudah, cepat, dan aman melalui platform digital. Hal ini juga membantu mengurangi risiko transaksi tunai yang rentan terhadap tindak kejahatan," tambah Kepala Perwakilan BI Sulteng.

Selain senam pagi, beragam kegiatan lain juga dilakukan untuk lebih mengenalkan masyarakat pada rupiah dan transaksi non tunai. Terdapat stand pameran yang menyediakan informasi tentang rupiah, manfaat menggunakan uang digital, serta edukasi mengenai cara menjaga dan merawat uang kertas agar awet. Masyarakat pengunjung juga diberikan sosialisasi langsung mengenai cara menggunakan aplikasi mobile banking dan dompet digital yang menjadi bagian dari transaksi non tunai.

Seorang peserta acara, Y, menyatakan kesenangannya bisa ikut serta dalam kegiatan ini. “Kegiatan ini sangat bermanfaat. Selain bisa berolahraga di pagi hari, kami jadi lebih tahu tentang pentingnya menggunakan uang kita sendiri dan bagaimana cara menjaga rupiah. Kami juga jadi lebih paham tentang penggunaan uang digital yang ternyata mudah dan aman,” ujarnya dengan antusias.

Di sisi lain, Z, salah satu perwakilan bank dari peserta kegiatan, menambahkan bahwa gerakan ini juga mendukung industri perbankan untuk meningkatkan layanan berbasis digital. “Dengan bertambahnya masyarakat yang beralih ke transaksi digital, kami berupaya meningkatkan layanan kami agar dapat memenuhi kebutuhan dan ekspektasi nasabah di era digitalisasi ini,” ungkapnya.

Gerakan Cinta Rupiah yang digaungkan oleh Bank Indonesia ini diharapkan dapat memberikan dampak positif jangka panjang, tidak hanya bagi masyarakat tetapi juga bagi stabilitas ekonomi nasional. Dengan penggunaan rupiah yang semakin bertambah dan transaksi non tunai yang terus meningkat, ekonomi Indonesia diharapkan dapat menjadi lebih kuat dan stabil.

Kegiatan serupa direncanakan akan terus dilakukan di berbagai kota lain di Indonesia sebagai bagian dari program nasional Bank Indonesia untuk meningkatkan literasi keuangan masyarakat dan membangun kebanggaan serta cinta terhadap rupiah.

Melalui pendekatan aktif dan komprehensif ini, Bank Indonesia berharap mampu memainkan peran penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional yang lebih termasuk, berkelanjutan, dan berdaya saing di tengah perkembangan ekonomi global yang dinamis.

Penting untuk dicatat bahwa setiap warga negara memiliki peran vital dalam mendukung kebijakan ekonomi pemerintah dengan cara yang sederhana, seperti mencintai dan menggunakan rupiah dalam setiap transaksi. Dukungan masyarakat menjadi kunci keberhasilan dari setiap gerakan yang dicanangkan oleh pemerintah, termasuk Gerakan Cinta Rupiah ini. Dengan demikian, kebersamaan dan kesadaran kolektif akan mendatangkan keuntungan bagi perekonomian nasional.

Melalui kegiatan seperti Car Free Day, kampanye dan edukasi bisa dilakukan dengan cara yang lebih menyenangkan dan menarik, sehingga pesan yang disampaikan BI bisa diterima lebih efektif oleh masyarakat luas. Ini adalah langkah konkret yang menunjukkan komitmen Bank Indonesia untuk selalu bersama rakyat dalam membangun perekonomian bangsa yang lebih baik.

Terkini

Daftar Simulasi Kredit Mobil Ayla DP 5 Juta

Selasa, 23 September 2025 | 23:57:06 WIB

10 Aplikasi Online Shop Luar Negeri Paling Praktis

Selasa, 23 September 2025 | 23:57:05 WIB

Aplikasi Online Indomaret: Panduan Mendaftar dan Cara Belanja

Selasa, 23 September 2025 | 23:57:05 WIB

15 Rekomendasi Asuransi Jiwa Terbaik 2025

Selasa, 23 September 2025 | 23:57:04 WIB