Jakarta - PT Bank Central Asia Tbk (BCA), salah satu bank terbesar di Indonesia, akan segera melakukan perombakan dalam jajaran direksinya. Langkah ini akan dibahas dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang akan diselenggarakan pada Rabu, 13 Februari 2025. Perubahan yang paling menjadi sorotan adalah usulan pergantian posisi presiden direktur, yang saat ini dijabat oleh Jahja Setiaatmadja, menjadi presiden komisaris. Rencana pergantian ini menandai babak baru bagi kepemimpinan BCA yang telah dipimpin oleh Jahja Setiaatmadja selama hampir 14 tahun.
Jahja Setiaatmadja, yang telah mengawali karirnya di BCA sejak 1990, dikenal sebagai figur berpengalaman dalam dunia perbankan. Sebelum menjadi presiden direktur, Jahja menjabat sebagai Wakil Presiden Direktur BCA dari 2005 hingga 2011. Tidak hanya itu, kiprahnya di BCA juga meliputi berbagai tanggung jawab di bidang bisnis perbankan cabang, divisi tresuri, divisi perbankan internasional, dan kantor perwakilan di luar negeri. Dengan rekam jejak yang panjang dan solid di BCA, Jahja diharapkan dapat membawa perspektif baru sebagai presiden komisaris, Jumat, 14 Februari 2025.
Gregory Hendra Lembong, yang menjabat sebagai wakil presiden direktur sejak 2022, diusulkan untuk mengambil alih posisi sebagai presiden direktur BCA menggantikan Jahja. Gregory diharapkan akan membawa angin segar dalam strategi pengembangan BCA ke depan, memanfaatkan tren digital dan inovasi perbankan yang kian berkembang. Langkah tersebut sejalan dengan strategi BCA untuk terus beradaptasi dengan dinamika pasar dan kebutuhan nasabah.
Menanggapi pergantian ini, EVP Corporate Communication & Social Responsibility BCA, Hera F. Haryn, menyatakan bahwa pergantian ini merupakan bagian dari rencana suksesi yang matang. "Sehubungan dengan mata acara ke-3 RUPST BCA untuk Tahun Buku 2024 terkait perubahan anggota dewan komisaris dan direksi perseroan, dapat kami sampaikan bahwa hal ini merupakan bagian dari rencana suksesi ke depan, serta tindak lanjut dari pengunduran diri Bapak DE Setijoso dari jabatan presiden komisaris," ujar Hera.
Hera menambahkan bahwa BCA telah mempersiapkan proses regenerasi dan suksesi dengan cermat untuk memastikan transisi kepemimpinan yang mulus. "BCA telah memilih calon-calon terbaik untuk menduduki jabatan presiden direktur dan jajarannya, ditambah supervisi yang baik dari sisi bisnis maupun risiko oleh Dewan Komisaris BCA. Komite Remunerasi dan Nominasi BCA juga telah melakukan evaluasi dan pengusulan nama calon presiden komisaris, calon presiden direktur, calon wakil presiden direktur, dan calon direktur perseroan," tambahnya.
Lebih lanjut, Hera menuturkan bahwa BCA memastikan proses perubahan ini sesuai dengan prosedur dan regulasi yang berlaku, serta memperhatikan visi dan misi perusahaan untuk masa mendatang. "Ke depannya, BCA senantiasa fokus pada keberlanjutan dan pertumbuhan perusahaan demi memberikan layanan terbaik kepada nasabah dan pemangku kepentingan," tutup Hera.
Rincian dari mata acara RUPST BCA menyebutkan bahwa selain menerima pengunduran diri Djohan Emir Setijoso dari posisi presiden komisaris, Jahja Setiaatmadja diusulkan untuk menggantikan posisi tersebut. Sementara itu, Gregory Hendra Lembong diusulkan sebagai presiden direktur yang baru, didampingi oleh John Kosasih sebagai wakil presiden direktur, dan Hendra Tanumihardja sebagai direktur perseroan. "Pengangkatan ini akan berlaku efektif dengan persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) atas pengangkatan masing-masing calon," ujar BCA dalam pengumuman resminya.
Pergantian pimpinan ini diharapkan akan membawa dampak positif bagi BCA, dengan mengantarkan bank ini untuk terus bertumbuh dan berinovasi dalam menghadapi tantangan perbankan modern. Pengalaman dan integritas Jahja Setiaatmadja diyakini akan menjadi aset berharga bagi BCA di kursi presiden komisaris. Sementara itu, visi segar dari Gregory Hendra Lembong di posisi presiden direktur baru dapat membuka jalan bagi pengembangan inovasi digital yang makin cemerlang. Dengan demikian, BCA siap melanjutkan kiprahnya sebagai salah satu bank terkemuka di Indonesia.