Jakarta - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk telah menyatakan komitmen kuatnya dalam mendukung ekonomi kerakyatan di tahun 2024 melalui penyaluran kredit yang masif ke sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Total anggaran sebesar Rp1.110,37 triliun disiapkan oleh bank pelat merah ini, yang akan mendominasi hingga 81,97% dari keseluruhan kredit yang dialokasikan oleh BRI senilai Rp1.354,64 triliun.
Dalam konferensi pers yang digelar terkait Pemaparan Kinerja Keuangan BRI Tahun 2024 di Jakarta belum lama ini, Direktur Utama BRI, Sunarso, menegaskan kembali pentingnya sektor UMKM sebagai tulang punggung perekonomian Indonesia. "Penyaluran kredit BRI didominasi untuk segmen UMKM dengan porsi mencapai 81,97% jika dibandingkan dengan total kredit BRI, atau dengan nominal sebesar Rp1.110,37 triliun. Untuk segmen korporasi, nominalnya Rp244,27 triliun," ujarnya, Kamis, 13 Februari 2025.
Komitmen BRI dalam memajukan UMKM tidak hanya sebatas penyaluran kredit. Sunarso mengungkapkan bahwa berbagai inisiatif pemberdayaan dan akses layanan keuangan juga semakin diintensifkan demi mendukung pertumbuhan sektor ini. Salah satu langkah strategis yang diambil adalah melalui penguatan Holding Ultra Mikro (UMi), sebuah sinergi antara BRI, Pegadaian, dan Permodalan Nasional Madani (PNM). Holding UMi tersebut bertujuan untuk meningkatkan akses pelayanan keuangan bagi pelaku usaha mikro dan memperluas jangkauan pendanaan.
"Dengan adanya sinergi bersama Pegadaian dan PNM, kami berharap bisa membangun ekosistem keuangan yang lebih inklusif dan berdaya saing untuk UMKM di seluruh Indonesia," tambah Sunarso. Upaya ini merupakan bagian dari visi besar BRI untuk mendukung pertumbuhan ekonomi nasional melalui pemberdayaan pelaku usaha kecil yang terbukti tangguh menghadapi berbagai tantangan ekonomi.
Pengembangan dan pemberdayaan UMKM menjadi fokus BRI seiring dengan dinamika ekonomi global yang tidak menentu. BRI percaya bahwa pemberian kredit bukanlah satu-satunya solusi untuk mengatasi masalah finansial yang dihadapi pelaku usaha kecil. Oleh karena itu, bank ini terus mengembangkan berbagai layanan non-kredit, pelatihan, dan pendampingan untuk mempersiapkan UMKM menghadapi persaingan pasar yang semakin kompetitif.
"Sektor UMKM telah menunjukkan ketahanannya yang luar biasa, terutama di masa pandemi. Ini membuktikan bahwa mereka adalah pilar penting dalam menjaga stabilitas ekonomi. Dukungan yang kami berikan diharapkan dapat mendorong mereka untuk terus berkembang," jelas Sunarso.
Di tengah usaha meningkatkan kinerja UMKM, BRI juga berkomitmen untuk merangkul teknologi digital dalam layanan perbankan demi menjangkau lebih banyak pelaku usaha kecil di daerah terpencil. Transformasi digital ini diharapkan dapat memudahkan pelaku UMKM dalam mengakses layanan keuangan BRI secara lebih cepat dan efisien.
Untuk merealisasikan target ambisius ini, BRI telah menyiapkan strategi jangka panjang yang mencakup peningkatan kapasitas sumber daya manusia, inovasi produk keuangan, serta pengembangan teknologi digital yang terkini. Semua langkah ini diambil untuk memastikan bahwa kredit yang disalurkan memberikan dampak positif yang signifikan bagi pertumbuhan ekonomi nasional.
Dengan langkah ini, BRI menegaskan kembali posisinya sebagai bank besar yang berorientasi pada pemberdayaan ekonomi rakyat. Fokus utama pada UMKM ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk mendorong inklusi keuangan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pengembangan sektor ekonomi yang lebih inklusif. Optimisme tinggi pun meliputi rencana ambisius ini, dengan harapan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan mengurangi tingkat ketimpangan sosial di Tanah Air.