Optimisme OJK: Tren Positif Sektor Keuangan Berlanjut hingga 2025

Selasa, 11 Februari 2025 | 20:54:07 WIB
Optimisme OJK: Tren Positif Sektor Keuangan Berlanjut hingga 2025

Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menunjukkan optimisme tinggi terhadap kelanjutan tren positif kinerja sektor keuangan Indonesia hingga tahun 2025. Ketua Dewan Komisioner OJK, Mahendra Siregar, mengungkapkan proyeksi menggembirakan ini dalam acara pembukaan Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan 2025 yang digelar di JCC Senayan, Jakarta, Selasa, 11 Februari 2025.

Proyeksi Pertumbuhan Kredit dan Dana Pihak Ketiga

Mengawali tahun 2025, OJK memproyeksikan pertumbuhan kredit perbankan berada pada rentang 9-11 persen, ditopang oleh pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) yang diprediksi mencapai 6-8 persen. Pada tahun sebelumnya, sektor perbankan telah mencatat pencapaian gemilang dengan menyalurkan kredit dan pembiayaan sebesar Rp 7.827 triliun. Angka ini menunjukkan pertumbuhan dua digit, tepat pada angka 10,39 persen, sesuai target dan tetap menjaga risiko kredit pada level aman.

Penghimpunan Dana di Pasar Modal

Lebih lanjut, optimisme juga terlihat dari kegiatan penghimpunan dana di pasar modal yang ditargetkan mencapai Rp 220 triliun pada tahun ini. Data 2024 menunjukkan pencapaian signifikan di mana dana yang dihimpun melampaui target, mencapai Rp 259,24 triliun dari 199 penawaran umum. "Di sisi permintaan, jumlah investor pasar modal tumbuh enam kali lipat dalam lima tahun terakhir menjadi 14,87 juta investor per akhir Desember 2024," ujar Mahendra.

Pertumbuhan Aset Sektor Pembiayaan dan Asuransi

Pada tahun 2025, proyeksi OJK meliputi pertumbuhan piutang perusahaan pembiayaan sebesar 8-10 persen. Selain itu, aset asuransi diperkirakan akan meningkat 6-8 persen. Sektor dana pensiun dan penjaminan pun diharapkan menunjukkan pertumbuhan positif, masing-masing ditargetkan tumbuh 9-11 persen dan 6-8 persen. "Kami akan senantiasa melakukan review outlook ini secara berkala untuk diselaraskan dengan perkembangan outlook pertumbuhan ekonomi nasional," tambah Mahendra.

Perkuat Sinergi Kebijakan

Mahendra menegaskan pentingnya sinergi kebijakan guna mempertahankan kinerja sektor jasa keuangan dan mendukung target pertumbuhan ekonomi nasional. Dorongan untuk memperbaiki iklim investasi, serta penyelesaian aturan turunan Undang-Undang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (P2SK), menjadi fokus utama. "Sinergi ini penting untuk menjaga stabilitas sistem keuangan dan mendukung program kendalaman pasar," jelasnya.

Di tengah tantangan ekonomi global, sektor keuangan Indonesia diperlihatkan sebagai salah satu pilar yang mampu memberikan optimisme pertumbuhan berkelanjutan. Harapan tinggi tertuju pada keberhasilan OJK dalam memastikan stabilitas dan meningkatkan daya saing sektor keuangan di tahun-tahun mendatang. Dengan demikian, diharapkan akan tercipta ekosistem keuangan yang kokoh dan inovatif, mendorong Indonesia menuju kemapanan ekonomi yang lebih luas.

Terkini

Harga Infinix Hadirkan Hot 60 Pro dan Note 50x 5G Terbaru

Selasa, 23 September 2025 | 16:07:53 WIB

Huawei Pura 80 Hadir dengan Kamera Ultra dan Desain Premium

Selasa, 23 September 2025 | 16:07:51 WIB

Lenovo Yoga 9i Aura Edition Lengkap dengan Stylus Canggih

Selasa, 23 September 2025 | 16:07:46 WIB