Jakarta - Dalam penerbangan Lion Air JT 992 dari Makassar menuju Kendari, seorang penumpang bernama ADJ mengalami peristiwa yang sangat tidak menyenangkan. ADJ mengaku kehilangan sejumlah perhiasan emas senilai Rp 7,6 juta. Barang-barang yang hilang tersebut meliputi cincin emas seberat 1,85 gram, gelang emas seberat 2,98 gram, dan sebuah jam tangan berwarna hitam.
Duka mendalam ADJ semakin viral ketika video yang memperlihatkan dirinya menangis histeris di Bandara Haluoleo, Kendari, tersebar luas di media sosial. Publik pun menyoroti kasus pencurian yang diduga terjadi saat penerbangan tersebut, Selasa, 11 Februari 2025.
Corporate Communications Strategic Lion Air, Danang Mandala Prihantoro, menjelaskan, "Kami sedang melakukan investigasi menyeluruh untuk memahami kronologi kejadian ini dan akan mengambil langkah-langkah yang diperlukan." Ia menegaskan bahwa investigasi melibatkan pihak kepolisian, dan pihak Lion Air berkomitmen untuk menjaga keamanan serta kenyamanan penumpang.
Pihak kepolisian, yang dipimpin oleh Kapolsek Ranomeeto AKP Muh Ansar, menerima laporan kehilangan ini pada Minggu, 9 Februari 2025. Ansar mengungkapkan bahwa telah terjadi tindak pidana pencurian dan koper korban diduga dicongkel di bandara sebelumnya. "Koper korban diduga dicongkel dari bandara sebelumnya," jelasnya.
Lebih lanjut, empat porter yang bekerja di Bandara Hasanuddin Makassar kini telah diamankan. Mereka sedang menjalani pemeriksaan intensif terkait tuduhan pencurian ini. Humas Bandara Haluoleo Kendari, Nurlansyah, membenarkan kasus pencurian emas ini, meskipun dia menjelaskan bahwa kejadiannya berlangsung di Bandara Hasanuddin, bukan di Bandara Haluoleo.
Menurut penjelasan yang diperoleh, korban baru menyadari kehilangan perhiasannya setelah tiba di Kendari dan membuka koper di bandara Haluoleo. Insiden ini menimbulkan pertanyaan penting mengenai keamanan bagasi penumpang selama proses penerbangan.
Berita ini menyedot perhatian banyak pihak, tidak hanya di kalangan pencinta dunia penerbangan tetapi juga masyarakat luas. Kasus pencurian barang berharga milik penumpang selama penerbangan memang bukan pertama kali terjadi. Namun, kejadian ini menimbulkan kekhawatiran dan desakan bagi pihak maskapai penerbangan untuk meningkatkan standar keamanan demi mencegah insiden serupa di masa mendatang.
Danang menekankan bahwa Lion Air tidak akan tinggal diam dan akan memastikan sanksi tegas bagi pelaku pencurian setelah proses penyelidikan mencapai kesimpulan yang jelas. "Kami berkomitmen untuk memastikan bahwa insiden serupa tidak akan terjadi lagi," ujarnya.
Kepolisian dan pihak terkait diharapkan dapat bergerak cepat dalam menangani kasus ini. Kejadian tersebut diharapkan dapat membuka mata semua pihak yang berwenang mengenai pentingnya pengawasan serta pengamanan barang-barang berharga penumpang dalam proses penerbangan.
Dengan meningkatnya frekuensi penerbangan dan jumlah penumpang dari tahun ke tahun, pengamanan bagasi dan barang bawaan penumpang menjadi isu krusial yang perlu mendapatkan perhatian lebih. Pihak berwenang harus berinovasi serta memperkuat sistem keamanan guna memastikan kenyamanan dan kepercayaan penumpang terhadap layanan maskapai penerbangan tetap terjaga.
Setelah insiden ini, harapannya adalah semua pihak yang terlibat bisa bergerak cepat untuk menemukan solusi terbaik, serta mengimplementasikan langkah-langkah konkrit yang diperlukan untuk mencegah peristiwa serupa terjadi di masa depan. Keamanan dan kenyamanan penumpang harus menjadi prioritas utama dalam setiap perjalanan udara.