Jakarta - Dalam upaya meningkatkan literasi dan inklusi keuangan di masyarakat, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Lampung bekerja sama dengan mahasiswa dari program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Lampung (Unila) mengadakan kegiatan edukasi keuangan di Desa Sinar Banten, Kecamatan Bekri, Kabupaten Lampung Tengah. Acara yang bertajuk "Sosialisasi Cerdas Finansial: Waspada Pinjaman Online Ilegal dan Ancaman Judi Online" ini sukses menyedot perhatian warga desa.
Kegiatan edukasi ini digelar di Balai Desa Sinar Banten dan dihadiri oleh sekitar 100 peserta, termasuk mahasiswa, dosen pembimbing, perangkat desa, dan masyarakat setempat. Acara dimulai dengan sambutan dari Camat Kecamatan Bekri, Bapak Pandu Silaban, S.TP., disusul oleh Dr. Maya Riantini, S.P., M.Si., dosen pembimbing lapangan dari Unila, serta Kepala Desa Sinar Banten. Masing-masing dari mereka menegaskan pentingnya edukasi keuangan untuk membangun masyarakat yang lebih cerdas dalam mengelola keuangan mereka, Senin, 10 Februari 2025.
Sebagai narasumber utama, Analis Junior Deputi Direktur Pengawasan Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK, menyampaikan materi penting tentang peran OJK dalam melindungi konsumen dari praktik keuangan ilegal. Dalam presentasinya, ia memberikan pemahaman mendetail seputar bahaya pinjaman online ilegal, investasi bodong, dan ancaman judi online yang semakin mengkhawatirkan.
Para peserta juga diperkenalkan dengan Indonesia Anti-Scam Center (IASC), kanal pelaporan yang disediakan bagi masyarakat untuk melaporkan segala bentuk penipuan di sektor jasa keuangan. IASC sendiri merupakan bagian dari inisiatif Satuan Tugas Pemberantasan Aktivitas Keuangan Ilegal (SATGAS PASTI), yang berfokus pada penanganan berbagai bentuk kejahatan finansial.
Kepala OJK Provinsi Lampung, Otto Fitriandy, menggarisbawahi urgensi dari kegiatan edukasi keuangan ini. “Praktik keuangan ilegal dapat merugikan masyarakat, tidak hanya secara finansial, tetapi juga sosial. Kolaborasi ini menjadi langkah untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat terhadap pentingnya memilih layanan keuangan yang aman serta terpercaya,” tutur Otto, Senin, 10 Februari 2025.
Lebih lanjut, Otto berharap kegiatan seperti ini dapat semakin gencar dilakukan agar masyarakat, khususnya di wilayah pedesaan, bisa terhindar dari jebakan finansial yang merugikan. "Kami berkomitmen untuk terus memberikan edukasi yang diperlukan agar masyarakat dapat memanfaatkan layanan keuangan resmi yang memang terjamin keamanannya," tambahnya.
Camat Bekri, Pandu Silaban, juga memberikan apresiasi atas terlaksananya kegiatan ini. Ia menyatakan harapan agar masyarakat lebih waspada terhadap berbagai bentuk tawaran finansial yang belum jelas legalitasnya. "Diharapkan dengan adanya sosialisasi ini, masyarakat dapat lebih bijak dalam mengelola keuangan dan tidak mudah tergiur oleh tawaran investasi maupun pinjaman yang tidak jelas legalitasnya," ujar Pandu Silaban.
Secara keseluruhan, kegiatan ini diharapkan dapat memberikan dampak positif dalam meningkatkan literasi keuangan masyarakat desa. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang pentingnya memilih layanan keuangan yang legal dan terpercaya, masyarakat diyakini dapat terhindar dari ancaman dan risiko finansial yang ditimbulkan oleh praktik keuangan ilegal.
Ke depan, OJK dan Unila berkomitmen untuk terus mengadakan kegiatan serupa di berbagai daerah dalam rangka membangun masyarakat yang lebih sadar dan cerdas secara finansial. Harapannya, kegiatan ini akan menjadi inspirasi bagi komunitas lainnya untuk turut mengambil bagian dalam pemberantasan aktivitas keuangan ilegal dan membangun ekonomi masyarakat yang lebih sehat dan stabil.