Jakarta – PT Asuransi Digital Bersama Tbk (YOII), sebuah perusahaan asuransi yang baru saja memasuki bursa pada 8 Januari 2025, dengan tegas memposisikan dirinya dalam lanskap finansial Indonesia. Melalui laporan bulanan registrasi pemegang efek yang diumumkan pada akhir Januari 2025, YOII menampilkan komposisi pemegang saham yang solid, termasuk empat pemegang saham dengan kepemilikan lebih dari 5%.
Salah satu pemegang saham tersebut adalah Dana Pensiun Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah (Dapen BPD Jateng). Dapen ini memiliki 314,24 juta lembar saham, yang setara dengan 9,176% dari keseluruhan saham yang dikeluarkan oleh YOII. Ini adalah langkah strategis yang memperkuat posisi lembaga dalam ekosistem keuangan regional. Nilai nominal saham Dapen BPD Jateng di YOII mencapai Rp31,42 miliar, berdasarkan harga nominal Rp100 per saham, Senin, 10 Februari 2025.
Dalam dokumen keterbukaan di Bursa Efek Indonesia (BEI), Divisi Perencanaan Bank Jateng juga dicatat dalam kategori saham penitipan kolektif oleh PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), dengan kepemilikan 5,6 juta lembar saham atau setara 0,16% dari total saham. Nilai investasinya mencapai Rp560 juta, gambaran dari kepercayaan dan nilai investasi yang solid di sektor ini.
Tidak hanya berhenti di situ, Yayasan BPD Jateng pun ikut berpartisipasi dengan kepemilikan 22,46 juta lembar saham, setara 0,66% dari total saham beredar, dengan nilai nominal mencapai Rp2,24 miliar. Yayasan ini merupakan kumpulan dari karyawan dan pensiunan Bank Jateng, mencerminkan dukungan internal yang kuat terhadap pertumbuhan YOII.
Pemegang saham terbesar di YOII adalah Adi Wibowo Adisaputro, juga bertindak sebagai pengendali, yang menguasai 1,44 miliar lembar saham atau 42,302% dari total saham beredar. Dengan nilai investasi yang mencapai Rp144,87 miliar, Adi membawa visi strategis dalam memimpin arah perusahaan. "Kami berkomitmen untuk menghadirkan inovasi terbaru di sektor asuransi digital dan terus memberikan nilai bagi para pemegang saham kami,” ujar Adi dalam sebuah kesempatan wawancara eksklusif.
Di posisi kedua, Djajus Adisaputro, yang juga merupakan pengendali YOII, menguasai 934,11 juta lembar saham atau 27,28% dari total saham. Dengan nilai nominal mencapai Rp93,41 miliar, kehadiran Djajus memperkuat fondasi kepemimpinan perusahaan. Mengikuti Djajus, Dwijayanti Widiatmadja selaku Komisaris Utama YOII, mengantongi 42,69 juta lembar saham atau setara 1,246%, dengan nilai investasi Rp4,26 miliar.
Tidak hanya dari BPD Jateng, minat investasi pada YOII juga datang dari sejumlah bank pembangunan daerah lainnya seperti Dapen BPD DKI dengan 2,53%, Dapen Bank BJB sebanyak 2,33%, Dapen Pegawai BPD Jatim dengan 2,29%, hingga partisipasi dari Yayasan BPD Jateng sebesar 0,66%. Hal ini menunjukkan kepercayaan tinggi pada strategi bisnis dan pertumbuhan YOII ke depannya.
Kepercayaan yang tinggi dari institusi-institusi ini terhadap YOII menjadi elemen penting dalam peta perencanaan bisnis perusahaan. "Keterlibatan para pemegang saham institusional memberikan kami kepercayaan untuk melaksanakan agenda strategis dan memperluas penetrasi pasar asuransi digital," kata salah satu perwakilan YOII dalam pernyataan resmi.
Secara keseluruhan, dengan komposisi pemegang saham yang kuat dan strategi bisnis yang berorientasi pada inovasi, PT Asuransi Digital Bersama Tbk siap menorehkan jejak signifikan dalam industri asuransi digital Indonesia. Dengan dukungan dari berbagai pemegang saham institusi, YOII menargetkan pertumbuhan berkelanjutan dan peluang baru di pasar yang dinamis ini.