Harga Sembako Jakarta Terkendali, Pedagang dan Pembeli Bisa Tenang

Senin, 22 September 2025 | 09:46:10 WIB
Harga Sembako Jakarta Terkendali, Pedagang dan Pembeli Bisa Tenang

JAKARTA - Pergerakan harga pangan di wilayah Jakarta hari ini menunjukkan dinamika yang menarik.

Beberapa komoditas mengalami kenaikan cukup signifikan, sementara lainnya justru mencatatkan penurunan harga. Kondisi ini menggambarkan pasar yang terus bergerak mengikuti ketersediaan pasokan dan tingkat permintaan dari masyarakat.

Perubahan harga ini penting dipantau oleh konsumen maupun pedagang. Dengan memantau tren harga, masyarakat dapat mengatur anggaran belanja harian lebih efisien, sementara pelaku usaha bisa menyesuaikan strategi penjualan agar tetap kompetitif.

Komoditas Mengalami Kenaikan Harga

Beberapa komoditas utama tercatat mengalami kenaikan cukup mencolok. Ayam Broiler atau ayam ras menjadi yang paling tinggi dengan harga mencapai Rp 47.500 per ekor. Kenaikan sebesar Rp 6.700 atau sekitar 16,42% membuat komoditas ini menjadi perhatian utama.

Cabe merah keriting juga menunjukkan peningkatan harga. Harga per kilogram kini mencapai Rp 70.417, naik Rp 3.393 atau sekitar 5,06%. Bawang merah mengikuti tren yang sama dengan harga Rp 46.833 per kilogram, mengalami kenaikan Rp 3.271 atau 7,51%.

Minyak goreng kemasan rakyat (MINYAKITA) menjadi salah satu komoditas yang mengalami lonjakan cukup tajam. Harganya kini berada di level Rp 19.500 per kilogram, naik Rp 2.843 atau 17,07%. Sementara itu, daging sapi juga naik Rp 2.500 menjadi Rp 140.000 per kilogram, menandai tren positif di sektor protein hewani.

Selain itu, daging sapi murni (semur) kini dibanderol Rp 138.889 per kilogram dengan kenaikan Rp 2.056 atau 1,50%. Cabe rawit merah juga naik menjadi Rp 53.333 per kilogram, naik Rp 2.038 atau 3,97%. Cabe merah besar, cabe rawit ijo besar, dan cabe rawit hijau turut mencatatkan kenaikan tipis yang tetap berdampak pada harga pasar.

Gula pasir kemasan premium kini berada di harga Rp 19.500 per kilogram, naik Rp 375 atau 1,96%. Bawang putih mengalami kenaikan kecil sebesar Rp 341 menjadi Rp 41.111 per kilogram. Beras IR.III (IR 64) dan beras IR 42/Pera ikut naik masing-masing sebesar Rp 286 dan Rp 249 per kilogram.

Tepung terigu mencatatkan kenaikan tipis sebesar Rp 69 menjadi Rp 11.250 per kilogram. Komoditas ini relatif stabil namun tetap penting bagi kebutuhan sehari-hari, terutama untuk industri roti dan makanan ringan.

Komoditas dengan Harga Stabil

Kacang kedelai menjadi satu-satunya komoditas utama yang harganya stabil dibandingkan hari sebelumnya. Harganya tetap di Rp 16.000 per kilogram, tanpa ada perubahan baik kenaikan maupun penurunan. Stabilitas ini memberikan sedikit kelegaan bagi produsen tempe dan tahu.

Komoditas Mengalami Penurunan Harga

Selain kenaikan, sejumlah komoditas justru mengalami penurunan harga. Telur ayam ras turun tipis Rp 64 menjadi Rp 29.000 per kilogram. Penurunan ini meski kecil tetap memberikan efek positif bagi konsumen rumah tangga.

Gula pasir turun Rp 82 menjadi Rp 18.375 per kilogram. Beras medium juga turun Rp 167 menjadi Rp 13.500 per kilogram. Penurunan terbesar di kelompok beras terjadi pada beras IR.II (IR 64) Ramos yang turun Rp 814 atau sekitar 5,35% menjadi Rp 14.389 per kilogram.

Minyak goreng curah turun Rp 560 menjadi Rp 19.583 per kilogram. Minyak goreng kemasan premium juga mengalami penurunan Rp 625 menjadi Rp 20.000 per kilogram. Penurunan harga ini memberi angin segar bagi masyarakat di tengah kebutuhan minyak goreng yang tinggi.

Harga sayuran seperti tomat buah turun cukup signifikan Rp 1.163 menjadi Rp 14.750 per kilogram. Kentang turun Rp 542 menjadi Rp 18.944 per kilogram, sedangkan garam dapur mengalami penurunan paling besar hingga 23,68%, kini hanya Rp 3.333 per 250 gram.

Penurunan pada Daging dan Ikan

Daging kambing turun Rp 417 menjadi Rp 148.750 per kilogram. Daging sapi has atau paha belakang juga turun Rp 1.237 menjadi Rp 143.334 per kilogram. Harga ikan seperti ikan lele, ikan mas, ikan kembung, dan ikan bandeng juga mengalami penurunan yang cukup terasa.

Ikan bandeng sedang misalnya turun hingga Rp 4.190 menjadi Rp 39.167 per kilogram. Penurunan ini diharapkan dapat meningkatkan daya beli konsumen terhadap protein ikan yang lebih terjangkau.

Buah dan Komoditas Segar Lainnya

Harga buah seperti semangka turun Rp 1.743 menjadi Rp 11.750 per kilogram, sementara jeruk Medan turun Rp 4.220 menjadi Rp 28.000 per kilogram. Tren penurunan ini memberi kesempatan masyarakat untuk membeli buah segar dengan harga lebih hemat.

Kelapa kupas juga mengalami penurunan Rp 1.509 menjadi Rp 13.111 per butir. Dengan turunnya harga buah dan kelapa, masyarakat dapat memanfaatkannya untuk memenuhi kebutuhan gizi harian.

Dampak Bagi Konsumen

Fluktuasi harga pangan ini menunjukkan pentingnya memantau pasar setiap hari. Kenaikan harga pada beberapa komoditas penting memang dapat memengaruhi anggaran rumah tangga, namun penurunan pada komoditas lain membantu menyeimbangkan pengeluaran.

Konsumen diimbau untuk menyesuaikan pola belanja dan memanfaatkan momen penurunan harga untuk membeli kebutuhan pokok. Pedagang juga diharapkan dapat menjaga pasokan agar harga tetap stabil dan tidak memberatkan masyarakat.

Terkini

Diskon Indomaret Minggu Ini Memudahkan Belanja Rumah Tangga

Senin, 22 September 2025 | 14:27:41 WIB

Pengalaman Santap Malam Kuliner Menyenangkan di Jalan Bromo

Senin, 22 September 2025 | 14:27:40 WIB

Panduan Cara Praktis Buat Kimchi Sawi Putih Nikmat di Rumah

Senin, 22 September 2025 | 14:27:38 WIB

Rutin Berolahraga Membantu Tubuh Bugar dan Kulit Awet Muda

Senin, 22 September 2025 | 14:27:37 WIB

Israel Adesanya Kembali Berlatih, Siap Tampil Gemilang UFC

Senin, 22 September 2025 | 14:27:36 WIB